#KaryaSahabatKK: Profil Opu Daeng Risaju, Pahlawan Perempuan dari Sulawesi  (Oleh Ade Nurchalisa Awardee BESTARI Batch 1)

Beliau adalah perempuan yang yang melepas cerai keningratan dan pernikahannya demi kemerdekaan Indonesia. 

Dengan segala keterbatasannya karena tidak mengenyam pendidikan umum, beliau berhasil membuktikan tidak ada alasan menyerah dengan penjajahan terutama bagi perempuan. 

Ini adalah cerita tentang Opu Daeng Risaju.

Opu Daeng Risaju lahir pada tahun 1880 M di Palopo, Sulawesi Selatan. Beliau merupakan prempuan bangsawan dari Kerajaan Luwu, sekaligus Pendiri dan ketua Partai  Syarikat Islam Indonesia di Palopo pada tahun 1930. Nama kecilnya adalah Famajjah.

Opu Daeng Risaju aktif berjuang dengan Partai Syarikat Islam Indonesia di Palopo. Namun, Belanda bekerja sama dengan pejabat kolonial Masamba dan menganggap beliau menghasut rakyat serta melakukan tindakan provokatif agar rakyat tidak lagi percaya kepada pemerintah

Beliau ditangkap oleh tentara NICA dan dibawa menuju Watampone dengan berjalan kaki sepanjang 40 km, ditahan di penjara Bone selama 1 bulan tanpa diadili, dan dua kali berpindah penjara. Opu Daeng Risadju tercatat sebagai wanita pertama yang dipenjara oleh pemerintah kolonial karena masalah politik. Tindakan pemerintah kolonial bertujuan untuk mengurangi aktivitas Opu Daeng Risadju dan perkembangan PSII.  Beliau dibebaskan tanpa diadili setelah 11 bulan menjalani tahanan.

Opu bahkan ditentang oleh pemerintah kerajaan beserta adatnya, hal ini lantaran Dewan Adat berhasil dipengaruhi oleh Belanda. Opu Daeng Risadju pun kemudian dijatuhi sanksi adat karena menolak bujukan Datu dan para anggota dewan adat untuk menghentikan kegiatannya di PSII. 

Dewan adat dengan paksa menanggalkan tahta kebangsawanan Opu Daeng Risadju. Sejak saat itu anggota dewan adat tidak memanggilnya Opu Daeng Risadju lagi. Namun, rakyat yang telah mengagumi dan menghormatinya tetap memanggilnya seperti gelarnya semula. Opu pun tetap tetap melanjutkan perjuanganya meskipun tidak lagi bergelar bangsawan.

Opu Daeng Risadju mengehembuskan nafas terakhir di Palopo. Ia jatuh sakit selama dua tahun akibat pengaruh usia tua. Opu meninggal pada 10 Februari 1964 dan dikebumikan di pemakaman raja-raja Lokkoe di Palopo. Pemakaman Opu Daeng Risadju tanpa adanya upacara kehormatan layaknya seorang pahlawan yang telah gugur dan meninggal dunia.

Beliau diangkat menjadi Pahlawan Nasional Indonesia pada tanggal 3 November 2006. 

“Kalau hanya karena adanya darah bangsawan mengalir dalam tubuhku sehingga saya harus meninggalkan partaiku dan berhenti melakukan gerakanku, irislah dadaku dan keluarkanlah darah bangsawan itu dari dalam tubuhku, supaya datu dan hadat tidak terhina kalau saya diperlakukan tidak sepantasnya.”

Bagaimana, SahabatKK? Bikin merinding, kan, perjuangan pahlawan perempuan di Indonesia. Ada pahlawan nasional perempuan juga di daerahmu? Komen di bawah ya!


Sumber:

Rasmilawanti Rustam. (2022, December 21). *Biografi Opu Daeng Risadju, Wanita Bangsawan dari Luwu yang Jadi Pejuang*. Detiksulsel; detikcom. https://www.detik.com/sulsel/berita/d-6474512/biografi-opu-daeng-risadju-wanita-bangsawan-dari-luwu-yang-jadi-pejuang