Sumber : Freepik
Sumber : Freepik
Oleh : MIRIAM R. TANGKE DATU
Sebuah pepatah mengatakan, perempuan adalah rahim peradaban. Artinya, Perempuan lahir bersama dengan tanggung jawab dan kodrat yang akan selalu melekat seumur hidupnya. Tanggung jawab yang dimaksud yaitu anugerah untuk dapat mengandung dan melahirkan generasi.
Satu hal yang tidak boleh dilupakan, bahwa sebuah peradaban berasal dari rahim perempuan. Bagaimana kualitas hidup suatu bangsa dimasa depan, cukup bergantung pada kualitas ibu di masa kini. Ibu yang cerdas tentunya akan melahirkan generasi yang gemilang. Salah satu cara agar semua itu dapat tercapai adalah dengan memberikan akses pendidikan yang layak dan adil bagi seluruh kaum wanita.
Pendidikan adalah kunci untuk mendorong kesetaraan gender. Pendidikan wanita berperan sangat penting dalam pembangunan suatu bangsa. Memberikan akses pendidikan kepada kaum wanita, membantu mereka dalam menggali potensi terbaik dalam diri mereka dan memiliki kesempatan yang lebih besar untuk ikut berkontribusi dalam kehidupan sosial, politik dan ekonomi. Dengan begitu, kaum wanita tidak lagi menjadi pelengkap melainkan menjadi ujung tombak kemajuan bangsa.
Mendidik seorang wanita berarti memberikan kebebasan dan kesempatan yang sama dalam mengenyam pendidikan dan mengambil peran di masyarakat. Pendidikan tidak hanya mengacu pada peningkatan kognitif, melainkan yang tak kalah pentingnya yaitu pengembangan diri dan pendidikan karakter. Wanita yang terdidik dan berkarakter cenderung memiliki kualitas hidup yang lebih baik, sehingga akan membawa pengaruh dan berdampak pada generasi mendatang.
Partisipasi kaum perempuan terhadap pendidikan di Indonesia telah mengalami peningkatan setiap tahunnya. Kaum perempuan mendominasi jumlah orang yang melanjutkan pendidikan di tingkat menengah dan tinggi. Menurut Badan Pusat Statistik, dari tahun 2021-2023 tingkat penyelesaian pendidikan menurut jenjang pendidikan, jumlah perempuan selalu lebih tinggi dibanding laki-laki. Menurut laporan hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) dan Badan Pusat Statistik (BPS), pada Maret 2023 proporsi penduduk perempuan berusia 7-23 tahun yang masih bersekolah mencapai 75,08% sedangkan laki-laki yang berusia sama dan masih bersekolah 72,89%.
Sebuah pencapaian yang patut diapresiasi, dan juga perlu untuk ditingkatkan. Bagaimana pun juga, perjalanan mencapai kesejahteraan dan kesetaraan masih sangat Panjang. Masih banyak kendala yang dihadapi kaum perempuan dalam memperjuangkan haknya. Partisipasi dan dukungan pemerintah serta seluruh elemen masyarakat sangat dibutuhkan dalam misi ini. Jadi, mari bekerja sama mengedukasi sesama masyarakat bagaimana pendidikan perempuan berperan sangat penting dalam memajukan bangsa ini.
Memberikan akses pendidikan kepada wanita adalah investasi jangka panjang yang sangat menjanjikan. Seperti yang kita ketahui, bahwa ibu adalah madrasah pertama bagi anak-anaknya. Dengan begitu, mendidik seorang wanita berarti mendidik sebuah bangsa.
Baca juga : 5 Menteri Perempuan di Kabinet Presiden Prabowo: Inspirasi untuk SahabatKK
Sumber:
Cindy Mutia Annur. (2024, 08 Maret). Perempuan yang Masih Sekolah Lebih Banyak Dibanding Laki-laki. Diakses pada 30 Juli 2024, dari
Badan Pusat Statistik. (2024, 02 April). Tingkat Penyelesaian Pendidikan Menurut Jenjang Pendidikan Dan Jenis Kelamin. Diakses pada 30 Juli 2024, dari