Sumber : Microlabs
Sumber : Microlabs
Oleh : Adelia Yesika Pelita Hati
Tahukah SahabatKK bahwa dalam beberapa dekade terakhir, dunia medis dan kefarmasian telah mengalami revolusi yang sangat menarik seputar mikroba, khususnya mikrobiota? Mikrobiota merujuk pada kumpulan mikroorganisme yang hidup di dalam dan di permukaan tubuh manusia, termasuk bakteri, virus, dan jamur. Mikroorganisme ini memainkan peran penting dalam berbagai proses biokimia, termasuk pencernaan, sistem kekebalan tubuh, dan bahkan produksi vitamin. Jadi, bisa dibilang mikrobiota adalah teman sejati yang berkolaborasi dengan tubuh kita untuk menjaga homeostasis (keseimbangan) tubuh manusia. Lalu bagaimana bidang kefarmasian memanfaatkan mikrobiota dalam proses pengobatan? Apa yang menjadi urgensi pemanfaat mikrobiota dan apakah aman untuk dimanfaatkan?
Dikutip dari situs resmi Dikutip dari situs resmi World Health Organization (WHO) merilis 13 jenis intervensi untuk mengembangkan, menerapkan, dan memantau rencana aksi nasional mengenai resistensi antimikroba (AMR) pada 19 Oktober 2023 lalu. Berbagai intervensi itu dipaparkan dalam dokumen People-Centred Approach to Addressing Antimicrobial Resistance in Human Health: Who Core Package of Interventions to Support National Action Plans. Dari fakta ini menunjukkan bahwa peluang mikrobiota mungkin memegang kunci untuk mengembangkan obat-obatan modern yang lebih spesifik dan efektif. Mikrobiota berpotensi menggantikan atau melengkapi antibiotik. Terapi berbasis mikrobiota menawarkan alternatif yang menjanjikan. Dengan menyeimbangkan populasi mikroba dalam tubuh, kita bisa mendukung sistem imun untuk melawan infeksi secara alami dan lebih efektif.
Baca juga : Mengapa Jurusan Rekam Medis Layak Jadi Pilihan Utamamu?
Referensi
World Health Organization. (2023). People-Centred Approach to Addressing Antimicrobial Resistance in Human Health: Who Core Package of Interventions to Support National Action Plans. https://www.who.int/publications/i/item/9789240082496