#KaryaSahabatKK Kesetaraan Gender dalam Sains: Tantangan, Hambatan, dan Peluang.
Oleh Nadia Vincy – DJITU 2023 Awardee asal Kalimantan Barat
“Curiosity is probably one of the most important characteristics that people have who go into science, and engineering is about solving problems and creativity.”
Ellen Ochoa (First Hispanic Woman In Space)
Halo SahabatKK, Perempuan telah memainkan peran penting dalam kemajuan sains dan teknologi selama berabad-abad. Namun, mereka masih menghadapi banyak tantangan dan hambatan dalam mengejar karir di bidang STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics). Meskipun perempuan telah mencapai kemajuan yang signifikan dalam beberapa dekade terakhir, kesetaraan gender di dunia sains masih jauh dari kata sempurna. Hal ini tidak hanya merugikan perempuan secara individu, tetapi juga menghambat kemajuan ilmu pengetahuan secara keseluruhan. Berikut beberapa tantangan yang dihadapi perempuan dalam sains.
Ketidaksetaraan gender
Perempuan sering kali kurang terwakili dalam bidang STEM di semua tingkatan pendidikan dan pekerjaan. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti stereotip gender, diskriminasi, dan kurangnya akses ke peluang pendidikan dan profesional.
Kurangnya role model
Perempuan mungkin merasa kurang terinspirasi untuk mengejar karir di bidang STEM karena kurangnya role model perempuan yang sukses di bidang ini.
Keseimbangan kehidupan kerja
Perempuan mungkin mengalami kesulitan menyeimbangkan karir mereka di bidang STEM dengan tanggung jawab keluarga dan rumah tangga. Hal ini dapat disebabkan oleh kurangnya kebijakan yang mendukung.
Diskriminasi
Perempuan di bidang STEM mungkin mengalami diskriminasi berdasarkan gender. Hal ini dapat menciptakan lingkungan kerja yang tidak ramah dan tidak bersahabat bagi perempuan sehingga dapat mengurangi kontribusi perempuan dalam bidang STEM.
Selain ada tantangan dan hambatan di dalamnya, terdapat pula peluang dan kesempatan yang baru bagi para perempuan terutama generasi penerus nantinya. Berikut adalah beberapa contoh peluang tersebut.
Meningkatkan kesadaran
Penting untuk meningkatkan kesadaran tentang masalah kesetaraan gender di dunia sains. Hal ini dapat dilakukan melalui pendidikan, kampanye kesadaran publik, dan program mentoring.
Menerapkan kebijakan yang mendukung kesetaraan gender
Pemerintah, institusi pendidikan, dan organisasi ilmiah harus menerapkan kebijakan yang mendukung kesetaraan gender, seperti kebijakan cuti hamil dan pengasuhan anak, kebijakan anti-diskriminasi, dan program mentoring.
Mendorong partisipasi perempuan di bidang sains
Dapat mendorong partisipasi perempuan di semua tingkatan pendidikan dan penelitian ilmiah. Hal ini dapat dilakukan melalui program outreach, program beasiswa, dan program pendanaan penelitian yang khusus untuk perempuan.
Menciptakan lingkungan kerja yang ramah
Penting untuk menciptakan lingkungan kerja yang ramah bagi perempuan di bidang sains yaitu dengan membuat aturan yang jelas untuk mencegah terjadinya pelecehan, menyediakan pelatihan keragaman dan inklusi, dan menciptakan budaya kerja yang menghargai semua orang.
Membangun role model perempuan
Untuk membangun role model perempuan di bidang sains adalah hal yang penting. Hal ini dapat dilakukan dengan mempromosikan pencapaian perempuan di bidang sains, dan dengan memberikan perempuan kesempatan untuk berbicara di konferensi dan acara publik lainnya.
Kesetaraan gender di dunia sains adalah tugas yang penting dan kompleks. Ada banyak tantangan yang harus diatasi, tetapi ada juga banyak peluang untuk membuat perubahan. Mari SahabatKK kita bekerja sama, menciptakan dunia di mana perempuan memiliki kesempatan yang sama untuk sukses di bidang sains, dan di mana mereka dapat berkontribusi secara penuh pada kemajuan ilmu pengetahuan untuk kebaikan semua orang.
Ikuti terus update dari Yayasan Khouw Kalbe terkait perempuan dan pendidikan dan baca artikel lainnya di yayasankhouwkalbe.org.
Sumber Referensi:
Carlton, G. (2023). 3 biggest barriers for women in STEM. BestColleges. https://www.bestcolleges.com/blog/barriers-for-women-in-stem/
Mayla, P. (2021). Tak mudah! Ini tantangan menjadi ilmuwan perempuan di Indonesia. Parapuan.https://www.parapuan.co/read/532619522/tak-mudah-ini-tantangan-menjadi-ilmuwan-perempuan-di-indonesia
Robinson, K. (2024). Women in science: Motivation, challenges and advice. Technology Networks.https://www.technologynetworks.com/tn/articles/women-in-science-motivation-challenges-and-advice-385143
Sari, I. K. (2016). Tantangan yang dihadapi wanita Indonesia saat bekerja sebagai ilmuwan. Wolipop.https://wolipop.detik.com/work-and-money/d-3166196/tantangan-yang-dihadapi-wanita-indonesia-saat-bekerja-sebagai-ilmuwan
Warfield, O. (2018). 5 barriers women face in STEM careers. Digileaders. https://digileaders.com/5-barriers-women-face-stem/
Sumber Gambar: Canva